Mengabdi Untuk Berbakti

Home » , » Catatan kecil ngaji kitab Ta'limul Muta'allim karya Az Zarnubi

Catatan kecil ngaji kitab Ta'limul Muta'allim karya Az Zarnubi


Oleh : Nurul Isnaini

Pagi selepas sholat dhuha jadwalnya adalah kajian kitab Ta'limul Muta'allim. Pada pagi hari ini sudah sampai pada bab "Mengagungkan Ilmu dan Ahli ilmu" agar ilmu kita manfaat dan berkah maka wajib untuk mengagungkan ilmu dan guru. Manusia tidak akan menjadi kafir karena perbuatan dosa/maksiat yang dia lakukan,  namun bisa menjadi kafir karena tidak mengagungkan Alloh swt.

Mengagungkan guru juga termasuk dari bagian mengagungkan ilmu. Dengan cara menghormati guru ilmu kita bisa berkah dan manfaat.  Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa dia rela menjadi budak/hamba sahaya bagi gurunya. Mau dijual,  mau disuruh apa juga menurut. Sampe segitunya  bagaimana kita harus patuh dan hormat pada guru kita.

Demi memulyakan guru juga sebaiknya memberikan hadiah kepada guru. Guru itu ya pasti ikhlas tidak mengharapkan apa-apa selain ridha Alloh tapi sebagai murid yo kadang-kadang boleh kasih hadiah untuk gurunya.  Saya ingat dalam tiga hari ini dikasih 3 hadiah dari murid saya,  ada yang ngasih kerudung,  ada yang ngasih baju, ada yang ngasih bahan. Subhanallah semua itu tanpa disangka dan diharapkan. Terimakasi anak-anakku.

Syeikh Sadiduddin Asy Syairaziy berkata gurunya berucap bagi yang ingin putranya alim, hendaklah suka memelihara,  memulyakan,  mengagungkan dan menghaturkan hadiah kepada ahli agama/ulama. Kalau bukan putranya nanti yang alim semoga cucunya.

Termasuk adab kepada guru jangan berjalan di depannya,  tidak duduk ditempatnya, tidak memulai bicara kecuali atas perkenannya, tidak berbicara macam-macam kepadanya,  dan jangan menanyakan hal-hal yang membosankan padanya.

Jadi penasaran pengen neliti kenapa santri zaman dulu beda banget dengan santri zaman now. Dulu,  saya sewaktu nyantri masih bisa nerapkan adab-adab seperti yang terdapat pada kitab Ta'lim tersebut,  namun nampaknya santri zaman now agak beda.  Padahal sepertinya makanannya sama, ada sebagian asumsi mengatakan karena pengaruh HP atau perkembangan teknologi. Sepertinya asumsi ini perlu dibuktikan dengan penelitian. Jadi penasaran pengen neliti tentang beda santri zaman dulu dgn zaman now. Menarik ini...

Setengah dari menghormati guru adalah mencari keridhaannya. Ada cerita dari Qadli Iman Fahruddin Al Arsyabandiy seorang sultan kepala para imam di Marwa beliau seorang yang derajatnya tinggi sangat dihormati, padahal dahulu beliau yang memasakkan gurunya. Ketika ditanya beliau mengatakan ini semua berkat dia menghormati dan berkhidmah kepada gurunya.

Jangan pernah membuat guru kita tidak ridha, jangan pernah melukai hati guru kita karena berkah ilmu menjadi tertutup dan sedikit kemanfaatannya.

Thanks for reading Catatan kecil ngaji kitab Ta'limul Muta'allim karya Az Zarnubi

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar