Mengabdi Untuk Berbakti

Home » » Kiat Menghafal Al Qur'an

Kiat Menghafal Al Qur'an

Kiat Mudah Menghafal Al Qur’an
Oleh : Nurul Isnaini

Waw gak salah nih menghafal Al Qur’an itu mudah?

Al Qur’an setebal itu dihafalkan? gimana caranya?

Ada teman yang bilang saya menghafalkan surat pendek-pendek saja susah. Ada lagi yang bilang saya menghafal Al Mulk juga gak lancar-lancar.

Bagaimana sih cara kita supaya mudah menghafalkan Al Qur’an? Gimana supaya hafalan kita gak mudah lupa. Adalagi yang bilang kalau hafal, tapi tidak tahu maknanya, ya sama juga bohong. Sia-sia ... Dan  masih banyak lagi yang lain.

Jadi ingat, ketika pertama kali orang tuaku mengantarkan aku ke sebuah pesantren di daerah Bantul. Saat itu simbah Kyai bertanya, mau sekolah nyambi mondok atau mondok nyambi sekolah? Saat itu, yang muncul dalam benakku adalah  apa bedanya ya pertanyaan Mbah Kyai?

Setelah dipikir-pikir ternyata sangat berbeda makna dari pertanyaan itu, artinya penempatan niat adalah yang paling utama bagi seluruh aktivitas yang kita lakukan.

Niat merupakan inti pertama yang akan menjadikan seseorang mudah atau tidak menjalani kegiatannya.

Pekerjaan kita di dunia akan bisa bernilai ibadah manakala niat kita bagus karena Allah swt.

Demikian pula pekerjaan akherat bisa jadi tidak bernilai apa-apa ketika niat kita salah. Kadang niat ikhlas itu harus dipaksa terlebih dahulu, kalau anak kecil pengen menghafal Al Quran sudah di tanya niatnya apa? Pasti mereka tidak akan menjawab karena Allah swt, awalnya niatnya karena pengen temannya yang hafal juga, atau karena di suruh orang tuanya dan masih banyak niat yang lainnya.

Awal aku di pesantren gak pernah terbersit sedikit pun untuk menghafalkan Al Qur’an. Saat itu umurku masih 12 tahun.

Aku lalui kegiatan di pesantren dengan rutinitas yang kadang membosankan. Setiap pagi aku sekolah di SMP Negeri 2 Bantul  yang tidak jauh dari pondok bersama beberapa temanku.

Pulang sekolah aku mengikuti kegiatan rutin di pesantren mulai dari madrasah setiap sore dan ngaji membaca Al Qur’an setiap bada magrib.

Berada di lingkungan di Pesantren dan teman-teman yang selalu bergelut dengan Al Qur’an, setiap saat mendengarkan ayat-ayat suci di lantunkan membuat hatiku merasakan keinginan yang kuat untuk menghafal seperti teman-teman. Singkat cerita sore itu aku sowan ke bu Nyai untuk izin menghafalkan Al Quran.

Saat itu usiaku sudah 14 tahun, ketika aku utarakan maksudku untuk menghafalkan. Jawaban beliau adalah izinlah kepada orang tuamu terlebih dahulu.

Seberapa pentingnya doa dan keridloan orang tua terhadap kesuksesan anaknya tentulah akan sangat menentukan keberhasilan seseorang.

Orangtuaku sangat senang ketika aku mohon izin dan doa mereka untuk memulai menghafal Al Quran. Hari demi hari ku lalui dengan senantiasa bercengkrama dengan ayat-ayat suci Allah swt.

Proses yang ku lalui dalam tahapan menghafal sangat beragam baik suka maupun duka.  Kadang semangat kadang juga malas, kadang mudah kadang terasa susah.

Saat hafalanku menginjak juz ke-21 saat itu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah sangatlah padat. Timbul rasa putus asa untuk melanjutkan hafalan, akhirnya aku pulang ke rumah dan matur kepada ayahku.
“Ayah, aku capeek, aku ingin berhenti salah satu saja supaya lebih fokus....”

Nggak nyangka jawaban dari ayahku adalah  boleh berhenti salah satu yaitu sekolahnya. Aku menangis seketika mendengar jawaban ayahku. Yang sebenarnya ku harapkan adalah,“Selesaikan sekolahmu dahulu, besok lanjutkan hafalannya. Sedihnya perasaanku saat itu.

Akhirnya dengan berat hati aku kembali ke pondok dan melanjutkan rutinitasku menghafal sambil sekolah.

Tanpa terasa, akhirnya selesai juga hafalan Al Qur’anku 30 juz ketika usiaku 17 tahun. Lega dan plong rasanya karena keinginanku untuk membuat orang tuaku bahagia akhirnya terwujud.

Bagaimana tips agar mudah menghafal Al Quran sesuai dengan pengalamanku?  

* semoga bermanfaat
* bersambung
Thanks for reading Kiat Menghafal Al Qur'an

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar