Mengabdi Untuk Berbakti

Home » » Menulis Membuatku Bahagia

Menulis Membuatku Bahagia

Menulis membuatku bahagia
Oleh : Nurul Isnaini

Merasakan bahagia ketika bisa menyelesaikan satu tulisan, terlepas dari bagus atau tidak apa yang kita tulis.  

Benar apa yang disampaikan guru saya pak Cahyadi Takariawan seorang penulis terkenal yang produktif menghasilkan karya,  konselor  pada Jogja Family Center dan Rumah Keluarga Indonesia,  seorang trainer dan masih banyak lagi kedudukan yang lain, dalam bukunya yang berjudul  Menulis itu Membahagiakan.

Terinspirasi dari tulisan pak Cah tersebut saya mulai mencoba menulis walaupun tulisan saya masih acak-acakan kadang belum sesuai dengan kaidah,  asal nulis saja dan yang penting nulis, masalah baku atau tidak baku itu dipikirkan nanti.

Saya mulai senang menulis ketika mendapatkan kesempatan untuk menjadi petugas kesehatan haji. Banyak sekali peristiwa yang sangat mengesan saya temui disetiap perjalanan ibadah saya. Pengalaman-pengalaman tersebut saya tuangkan di dalam tulisan.

Senang dan bahagia ketika menyelesaikan satu kisah yang saya jumpai. Lebih bahagia lagi kalau setelah kita bagikan ada yang membaca,  merespon bahkan terkadang ada yang memberikan masukan,  komentar. Lebih merasa bahagia apabila tulisan saya bisa memberi manfaat bagi orang lain.

Meskipun tulisan saya belum bagus,  masih banyak kekurangan di sana sini saya tetap semangat untuk menulis. Ingat kata pak Cah menulis dan teruslah menulis. Menulis itu jati dirimu,  menulis itu masa depanmu,  menulis itu peradabanmu dan masih banyak lagi yang beliau ungkapkan dan sangat menginspiratif.

Dalam tahap belajar saya merasa bahagia karena menulis bisa membuat saya lupa dengan kesedihan,  membuat saya lupa dengan rasa sakit, menulis juga membuat saya selalu bersemangat dalam aktivitas sehari-hari.

Ketika saya baca lagi tulisan-tulisan yang lampau saya senyum-senyum sendiri, benar-benar lugu tidak menggunakan tata bahasa yang baik, kadang-kadang bahasanya pun ndeso (kampungan), tidak memperhatikan tanda baca, asal bunyi saja. Tidak ada kata terlambat untuk terus membenahi, belajar sepanjang hayat.

Semoga tulisan curhat ini ada manfaatnya,  terimakasih untuk semua guruku, tanpamu apa jadinya aku.... Semoga ilmunya berkah manfaat.


Thanks for reading Menulis Membuatku Bahagia

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar